BANDUNG, Jalan layang (fly over) Antapani Bandung dibangun dengan struktur baja bergelombang. Teknologi ini menjadi yang pertama yang diaplikasikan di Bandung.
Kepala Balitbang Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, jembatan ini menggunakan teknologi struktur baja bergelombang dengan panjang 22 meter. Pembangunan ini bertujuan mengatasi kemacetan di persimpangan sebidang Antapani, tepatnya di jalan Jakarta-Terusan Jakarta yang selama ini menjadi sumber kemacetan.
"Struktur baja bergelombang dengan kombinasi mortar busa punya beberapa keunggulan seperti waktu tempuh pengerjaan konstruksi jembatan lebih cepat 50 persen dibanding struktur bertulang. Efisiensi biaya 60 persen-70 persen. Misal, untuk satu buah jembatan, dibutuhkan Rp 100 miliar menjadi Rp 35 miliar," ungkapnya.
Proyek tersebut merupakan hasil kerja sama Pusjatan Balitbang Kementerian PUPR, Pemkot Bandung, dan Posko Steel Korea. Dari anggaran tersebut, Rp 21, 5 miliar berasal dari anggaran Pusjatan, Pemkot Bandung, Rp 2 miliar, dan Posko Steel Korea dalam bentuk komponen.
Berikut detail jembatan Fly Over Antapani Bandung:
- Tipe struktur jembatan: Corrugated atau Armco
- Jumlah bentang jembatan: 3 bentang yaitu 11 meter x 2 dan 22 meter
- Panjang bentang jembatan: 44 meter
- Tinggi jembatan: 5,1 meter
- Lebar jembatan : 9 meter
- Jumlah jalur : 2 lajur 2 arah
- Lebar lalu lintas 6,5 meter
- Lebar bahu 0,75 m x 2= 1,5 m
- Waktu konstruksi 6 bulan.
Sumber: Kompas
0 comments:
Post a Comment